Cara Memilih Gitar Yang Baik (Part 3) - Cek Fisik

Setelah kalian mengerti tentang "teori" bahan baku gitar dan ciri-ciri gitar yang baik secara matematis. Sekarang kita langsung ke prakteknya. 

Tips praktis cek fisik gitar : 

Neck.png

1. Cek fretboard gitar, karena hal ini adalah yang paling susah diperbaiki. Kita harus bisa mengamati bagian dari neck yang akan kita beli itu lurus atau melengkung kedalam (relief) atau melengkung keluar (backbowed). Beberapa ahli malah tidak merekomendasikan gitar yang terlalu lurus atau dead straight, jadi harus ada sedikit lengkungan untuk memberi ruang getaran senar agar tidak menggeser salah satu besi fret yang mengakibatkan bunyi buzz atau dengung. 

Cara cek manual :

 

Angkat gitar dan lihat dari pantat gitar seperti gambar diatas. Apa yang diamati ? 

Amati dari ujung ke ujung freboard, apakah garisnya lurus atau bengkok ? Ingat, bengkok sedikit itu wajar dan malah direkomendasikan. Cara kedua adalah memakai penggaris khusus namanya freboard ruler, tapi kalian ga bakal beli lah alat itu karena mahal. Cukup tahu aja kalau ada alat seperti itu. 

 Next, kalian lihat gambar disamping ini, jarak senar ke fretboard itu tidak sama pada fret yang diatas dengan yang dibawah. Hal ini wajar karena makin ke arah saddle, jarak antara senar ke fretboard pasti akan bertambah tinggi. Fungsinya adalah untuk mencegah bunyi getar atau buzz ketika dimainkan. Namun, jarak yang terlalu lebar juga akan menyebabkan neck menjadi stress dan lebih melengkung / bowed fret.

Ada beberapa standard tuning yaitu:

Di fret ke-12, jarak fretboard ke bawahnya senar yang paling tebal adalah 2,4mm dan ke senar yang G sekitar 2 mm. 

Ntar kita bahas di postingan lain ya.

 

Perlu kalian ketahui, jika neck gitar itu lemah atau kayunya empuk maka ketika senar ditarik, jarak senar ke fret akan tambah tinggi. Trus kenapa? ya jadi lebih susah untuk mencet chord/kunci dan main melodi. Karena tambah berat tekanannya.

Tapi itu bisa diakali juga dengan mengatur ketinggian saddlenya. Tapi perlu keahlian tukang sih kalo yang ini. Jadi, misalnya kalian udah mentok itu gitar yang kalian pilih sesuai dana dan kualitas kayu dan build quality hanya minus di jarak senar ke fretnya doang, itu gapapa beli aja gitarnya, karena saddle bisa disetel ulang pake amplas atau beli yang sudah jadi tapi yang lebih tipis dari punyamu.

2. Label gitar 


Gitar yang diproduksi biasanya menaruh merk atau logo pada bagian head, tapi kalian bisa lihat juga di dalam sound hole pasti juga ada kertas merk dan tipe gitarnya. Walau dicontoh diatas tidak ada nomer serinya, tapi pada produksi gitar jaman sekarang, biasanya sudah ada nomer seri atau qr codenya. Kadang kalau gitarnya mahal, ada tulisan quality control - disertai kayak sertifikat dan stempel kalau sudah dicek oleh siapa dan kapan. Itu sudah kayak jaminan sih bahwa gitar ini layak dibeli. Setidaknya bintang 4 lah walau tidak sempurna.
 
Notes: 
Jangan lupa, walau secara fisik kayunya bagus dan terkesan berat jika diangkat (biasanya berat itu bagus karena di dalamnya ada struktur atau tulangan kayu memperkuat bodynya). Tapi kalau saya rekomendasi, lebih utama cek tuningnya. Ini nomer satu yang harus sempurna, setidaknya dari fret 1 sampai 5. Gitar murid saya, merknya Co***y (tiitt sensor), menurut saya kualitas dan build qualitynya bagus, kayunya bagus, lemnya rapi, finishing rapi, tapi ketika murid menyetem pakai alat stem, lhaahh koq suaranya begitu. So... bukan jaminan jika kualitas kayu bagus, lantas suaranya pasti bagus.
 
Saya iseng cek di internet, gitar merk itu sebenarnya buatan mana? Ternyata itu merk dari Amerika tapi yang beredar di Indonesia kira-kira memang pesanan/license dan biasanya kalau license itu ada kontraknya. Kemungkinan kontraknya itu semua produksi harus dijual di Amerika, kecuali yang cacat.  Makanya .. koq bahannya bagus tapi ga enak bunyinya, karena cacat. Gapapa sih gitar cacat dibeli, aku juga pernah beli gitar cacat. Ntar aku ceritain.
 
Di postingan berikutnya kita akan bahas mengenai tuning ya... stay tuned. Pun intended.

 

 

 

 

 


Komentar